Anak lelaki itu terjaga lagi dari mimpi buruk.
Kenangan buruk dari masa lalu yang ingin dilupakan, muncul dalam mimpinya tiap malam dan terus mengganggunya.
Dia ketakutan untuk tidur. Hingga suatu hari dia pergi mengunjungi seorang penyihir dan memohon kepadanya.
"Wahai Penyihir, tolong hapuskan semua kenangan burukku agar aku tak bermimpi buruk lagi. Sebagai gantinya, akan kuturuti apapun keinginanmu."
Tahun berlalu, anak lelaki itu pun tumbuh dewasa. Dia tak bermimpi buruk lagi. Namun anehnya, dia tidak merasa bahagia sedikitpun.
Suatu malam, bulan merah muncul di langit dan Sang Penyihir menemuinya kembali untuk menagih janji anak lelaki itu.
Dengan penuh kebencian, dia berteriak kepada Sang Penyihir, "Semua kenangan burukku telah lenyap, tapi kenapa... kenapa aku tidak bahagia?"
Sesuai dengan perjanjian, Sang Penyihir mengambil jiwa anak itu lalu berkata,
"Kenangan yang menyakitkan dan menyiksa. Kenangan akan penyesalan yang dalam. Kenangan saat melukai dan dilukai. Kenangan saat diabaikan.Hanya mereka yang tumbuh dengan kenangan-kenangan itu akan menjadi lebih kuat, bersemangat, dan mudah menyesuaikan diri. Dan hanya orang seperti itu yang bisa memperoleh kebahagiaan."
"Jadi, jangan pernah melupakannya. Ingat semua kenanganmu dan atasilah. Jika tidak, kau akan selalu menjadi anak dengan jiwa yang tak pernah tumbuh."
| Buku | 악몽을 먹고 자란 소년 (agmong-eul meoggo jalan sonyeon / A boy who grew up eating nightmares) |
| Penulis | 조용 (Jo-Yong), |
| Ilustrator | 잠산 (Jam-san) |
| Penerbit | 위즈덤하우스 (Wisdom House, 2020) |
Referensi:









