Malam, Menulis dan Musik

Malam memang menyenangkan karena sunyi yang membuatku bisa lebih tenang berpikir. Dan saat ini aku ingin menulis apa saja yang terpikir dalam pikiranku yang sedang sambil mendengar lagu-lagu dari Youtube.

Proyek tulisanku saat ini:

  1. Menulis ulang novel I’ll Go To You When The Weather Is Nice.
  2. Kurasi tulisan-tulisan Oktarano Sazano, seorang teman di masa lalu.
  3. Wilujeng Dalu. Sebuah rintisan toko & penerbit buku.

Menulis kembali novel I’ll Go To You When The Weather Is Nice yang diterbitkan oleh Penerbit Haru kupilih menjadi proyek pertama karena Drakor dan Novel itulah yang kali pertama menginspirasiku untuk mencoba merintis sebuah toko dan berharap nantinya menjadi penerbit buku, atau setidaknya aku akan menulis buku yang akan diterbitkan oleh penerbit indie maupun mayor. Selain itu, karena terjemahan Bahasa Indonesia di novel itu kurang mengena buatku. Harapannya, dengan menulis kembali, aku bisa benar-benar memaknainya dan bisa berbagi dengan teman-teman lain yang ingin menikmati dan memaknainya.

Membukukan tulisan-tulisan Rano kembali bukan menjadi proyek komersil. Jadi, sangat mungkin aku akan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Harapanku sih impas, maksudku meski tidak memperoleh laba, setidaknya pembiayaannya mendekati nol rupiah.

(Musik memang mempengaruhiku, apa yang terdengar, pikiranku akan menuju ke situ dan menikmati emosi yang berbeda sesuai dengan lirik dan nada musik itu.)

Lagu malam-pagi ini:

  1. Budi Doremi “Melukis Senja”, lalu Mocca “Teman Sejati”, Naif “Berubah” dan “Cinta Untuknya”. Sedikit meneteskan air mata karena lagu-lagu itu menyentuh hatiku.
  2. Dua lagu Superman Is Dead “Sunset di Tanah Anarki” dan “Jadilah Legenda" (Di video clip “Jika Kami Bersama” ada Eross So7?)
  3. Terkesan dengan kekuatan vokalnya Ady ex. Naff di Channel Angga Candra Music.
    Juga lirik lagu…
    “Lihatlah aku di sini, melawan getirnya takdirku sendiri